Nama APC selama ini dikenal sebagai penyedia UPS bagi pengelola data center. Pengalaman yang panjang dan portofolio yang lengkap (khususnya setelah bergabung dengan Schneider Electric) membuat APC dominan di pasar UPS, bahkan menempati posisi sebagai market leader di indonesia. Meskipun begitu, APC tidak lantas berpuas diri. Mulai paruh kedua tahun ini, mereka memutuskan untuk memperluas pasar ke industri non-data center semisal bangunan komersial, rumah sakit, fasilitas teknis, dan perkantoran (khususnya bisnis skala kecil dan menengah). Lini ini disebut sebagai "Secure Power System".
Langkah ini ditandai dengan peluncuran MGE Galaxy 300, produk UPS yang secara khusus dirancang bagi pelaku industri non-data center . Galaxy 300 menawarkan perlindungan daya yang andal, sistem nan kuat dan mudah diinstalasi, serta harga terjangkau untuk hasil kinerja terbaik.
"Selama ini, industri kecil dan menengah butuh cost terlalu tinggi untuk mengadopsi teknologi critical power. Galaxy 300 menyediakan sistem yang lebih terjangkau tapi menyediakan banyak feature tingkat tinggi." Papar Yam Hong (Bussiness Development Manager Service, Schneider Electric) di Hotel JW Marriott Jakarta. Beberapa feature unggulan Galaxy 300 antara lain proteksi daya tiga fase, dukungan daya 10-40 KVA, kekuatan tingkat efisiensi hingga 93%, baterai cadangan terintegrasi sampai 30 menit, fungsi pengelolaan onlinemelalui web/SNMP, dan form factor portabel.
Michael Kurniawan (Vice President IT Bussiness APC by Schneider Electric Indonesia) mengakui, APC selama ini lebih berfokus ke pasar data center. "Pasar di luar itu agak terlupakan karena kami belum punya produk yang benar-benar cocok dan tidak overspec." Imbuhnya.
Di tempat yang sama, Jim Thiam Teoh, (Bussiness Development Manager ASEAN Schneider Electric) mengumumkan ketersediaan sistem pendingin prefisi Unflair yang baru-baru ini diakuisisi APC.
Pendingin jenis ini umum digunakan pada data center, laboratorium, dan ruangan lain yang mesinnya membutuhkan penjagaan suhu dan kelembaban yang ketat. Fungsinya antara lain untuk membantu mendinginkan ruangan, meningkatkan efisiensi, dan menurunkan biaya listrik.
"Pendingin biasa tidak didesain untuk penggunaan 24 jam 7 hari seminggu, berbeda dengan pendingin presisi. Sistem ini juga lebih hemat listrik dengan biaya pendinginan US$300 – 400 per KW."